JAHILIYAH MILENIAL dan MILENIALIS IDEOLOGIS

JAHILIYAH MILENIAL dan MILENIALIS IDEOLOGIS

Habis TikTok terbitlah Kiki Challenge. Yang saat ini generasi merah putih tengah dihebohkan dengan aktivitas yang disebut dengan Keekee Challenge atau dibaca Kiki Challenge.

Aktivitas ini sebelumnya telah eksis di barat lalu diikuti oleh muda mudi Indonesia bahkan anak-anak dengan backsound dari lagu Drake yang berjudul "Keekee Do You Love Me, In My feelings".

Entah siapa yang pertama kali melakukan kegilaan ini di negeri mayoritas Muslim sehingga menghipnotis masyarakat khususnya pemuda untuk mengikuti adegan konyol ini.

Bagaimana tidak, mereka melakukannya di jalan raya jalan besar tanpa memikirkan keamanan dan keselamatannya di jalan yang ia pilih, demi mengamalkan Kiki Challenge ini. Mereka memutar lagu Drake lalu buka pintu mobil yang sementara jalan kemudian mereka berjoget-joget ria. Tidak hanya laki-laki, namun perbuatan ini justru ramai diamalkan oleh kaum hawa dengan gerakan erotisnya. Innalillahi...

Untuk apa coba? Biar tenar? Agar viral? Supaya dikatakan jago? Mau dikatakan cantik kah? Tampan kah? Keren kah? Lalu mengharapkan pengakuan dari manusia akan eksistensinya?

Inilah yang saya maksud dengan istilah "Jahiliyah Milenial".

Kita tidak bisa menghindari zaman. Sekarang kita berpijak di zaman milenial seiring dengan pesatnya dunia digital. Membuat manusia-manusia mudah menghasilkan karya.

Tetapi, karya yang dihasilkan tidak jauh beda dari zaman jahiliyah. Dulu di zaman jahiliyah, wanita-wanita joget dan menarinya di dalam istana Raja. Lah sekarang joget-jogetnya di luar istana yakni di jalanan.

Ketahuilah ini adalah salah satu agenda kafir barat untuk merusak anak cucu bangsa. Dengan segala usaha mereka berupaya agar bagaimana caranya untuk terus menidurkan 'raksasa' Islam yang berada di tanah air beta ini.

Maka seharusnya para PEMUDA yang bermental pahlawan sebagai penggerak perubahan hakiki harus memiliki semangat 100 kali lipat lagi memikirkan, berusaha, berupaya, agar bagaimana caranya supaya kita bisa membentur cara-cara penjajah dalam membunuh karakter bangsa, menjauhkannya dari Al Qur'an, dan mengubur jati dirinya sebagai Abdullah (Hamba ALLAH).

Buat apa capek-capek berkiki challenge tanpa faedah? Maka buatlah dengan cara penuh faedah, yang di dalamnya ada dakwah, selama tidak melanggar hukum syara'.

Karena sekarang saatnya berlomba-lomba menghasilkan karya untuk DAKWAH, bukan berlomba-lomba nyinyirin karya orang sehingga menghalangi DAKWAH.

Fastabiqul khairat dan luruskan niat. Jadilah pemuda Milenialis Ideologis yang menjadikan ISLAM sebagai idealismenya. Tak perlu tenar di dunia, gak penting. In syaa ALLAH kau akan tenar diantara penduduk langit.

#dakwah #visualiterasi #vivisual #vivideo #vivlog #SalamKreatif

Komentar